Rafting di Cisadane, ternyata menjadi pengalaman yang sangat menakjubkan.
Ci Sadane adalah salah satu sungai besar di Tatar Pasundan, Pulau Jawa, yang bermuara ke Laut Jawa. Pada masa lalu, sungai ini juga disebut dengan nama Ci Gede (Chegujde, Cheguide) setidaknya pada bagian di sekitar muaranya. Sungai Cisadane memiliki mata air di Gunung Kendeng dan umumnya hulu sungai ini berada di lereng Gunung Pangrango dengan beberapa anak sungai yang berawal di G. Salak, melintas di sisi barat Kabupaten Bogor, terus ke arah Kabupaten Tangerang dan bermuara di sekitar Tanjung Burung. Dengan panjang keseluruhan sekitar 126 km[2], sungai ini pada bagian hilirnya cukup lebar dan dapat dilayari oleh kapal kecil. Pada abad ke-16 Tangerang (disebut oleh Tome Pires sebagai Tamgaram) yang berada di tepi sungai ini, telah menjadi salah satu pelabuhan yang penting namun kemudian kalah oleh perkembangan Banten dan Batavia.
Luas DAS Daerah Aliran Sungai Ci Sadane seluruhnya sekitar 154.654 ha; dan melintasi 44 kecamatan di 5 kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kab. Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan. Terbagi menjadi 4 sub DAS, daerah aliran sungai ini di sebelah baratnya berbatasan dengan DAS Ci Manceuri, Ci Ujung, Ci Durian dan Ci Bareno. Sebelah selatannya berbatasan dengan DAS Ci Mandiri, sementara sebelah timurnya berbatasan dengan DAS Kali Angke dan DAS Ci Liwung.
http://www.SerbaTravel.co.id mengajak Ketua Umum MAPPAS Indonesia; ET Hadi Saputra mengarungi Cisadane, start dari Caringin, Bogor. Ini kesempatan ketiga setelah sebelumnya mengarungi jalur Ciampea dan finish di Rumpin.
Arung Jeram dapat dijadikan alternatif wisata di akhir pekan. Ditengah-tengah kesibukan kerja, Arung Jeram bisa menjadi pilihan untuk mengisi liburan di akhir pekan. Bila selama ini kita hanya bisa memandang keindahan sungai dari kejauhan, sekarang kita bisa menikmati keindahan arus derasnya dengan mengikuti Arung Jeram. Tegang, menantang sekaligus mengasyikan. Yang penting, pilihlah operator yang ahli.